“Guru yang inspiratif adalah guru yang dirindukan kehadirannya oleh siswa. Guru yang kreatif adalah guru yang energik dan mampu menjadikan suasana kelasnya ramai,” demikian tutur Herdin Nurdin, M.Pd. di hadapan pendidik dan tenaga kependidikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Istiqlal dalam Pelatihan Guru Kreatif dan Inspiratif.
Acara ini dipandu oleh guru MI Istiqlal yaitu Sri Susanti dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an surah Qaf ayat 14-18 oleh Ustadz Umar Fadhil dan doa dipimpin Ustadz H. Muchdori, yang dilaksanakan pukul 07.00 – 13.00 WIB pada Kamis, 8 Maret 2022.
Kepala MI Istiqlal Mastiah, S.Pd. dalam kesempatan ini menyampaikan maksud dan tujuan diadakannya pelatihan ini, yaitu agar para guru mengetahui bagaimana caranya menjadi guru yang menginspirasi para peserta didik. Mastiah juga menyampaikan bahwa MI Istiqlal telah menobatkan sebelas orang duta guru pandai yang memberikan berbagai pelatihan.
Beliau juga memberikan penghargaan kepada wali kelas IV B sebagai guru yang konsisten menjadikan kelasnya indah dan rapi. Pihak sekolah menganugerahkan piagam penghargaan dan hadiah kepada Hj. Rinawati dan Nurul Thania yang langsung diberikan oleh Direktur Madrasah Istiqlal H. Taufiqurrahman, SQ., MA.
Usai memberikan penghargaan, dalam sambutannya Direktur Madrasah Istiqlal mengingatkan bahwa tidak akan ada guru yang dapat bertahan dengan profesinya jika tidak berinovasi dan beradaptasi karena dunia pendidikan berkembang pesat. Beliau pun menyampaikan bahwa guru perlu memikirkan norma-norma kebaikan yang akan diberikan kepada murid. “Karakter murid terbentuk dari cara guru mengajar. Murid belajar kerapihan rambut, pakaian, dan attitude (sikap) dari apa yang ditampilkan oleh gurunya.”
Pun dengan seorang guru dapat belajar hal baru dari murid-muridnya. “Ilmu yang telah lama tertumpuk akan muncul kembali jika dihadapkan dengan kondisi tertentu,” lanjutnya. “Guru dan siswa perlu bersinergi dan sinergi ini akan memunculkan energi yang positif.”
Menginjak ke kegiatan inti, Herdin Nurdin mengawali pelatihan dengan megulas potensi yang dimiliki anak, peran orang tua dan guru. Kemudian beliau menjabarkan ciri seorang guru yang profesional, yaitu seorang guru yang memiliki integritas dan kredibilitas. Sebelum membagikan kiat membuka pembelajaran dengan kreatif, konsultan berbagai lembaga pendidikan ini mengingatkan bahwa orientasi utama seorang guru adalah pembentukan akhlak mulia.
Adapun ciri-ciri seorang guru kreatif antara lain cekatan, respek, empatik, aktif, teladan, memberi keteladanan, inspiratif, visioner, dan energik. Kiat pertama membuka pembelajaran kreatif adalah guru perlu memastikan semua peserta didik dalam keadaan bahagia sebelum kelas dimulai dan kemudian membuka pembelajaran dengan salam yang semangat.
Selanjutnya guru perlu mengenali gaya belajar anak dan membuat kontrak belajar yang menarik dengan peserta didik. Tidak kalah pentingnya guru memberikan atttention signal untuk menarik perhatian peserta didik dan membuat yel-yel sebagai sarana penyemangat dan untuk merayakan keberhasilan.
Sebagai penutup Herdin membagikan berbagai metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam kelas untuk menciptakan kelas yang menarik, seperti bermain ular tangga, menggunakan flash cards, debat, tebak kata, sosio drama, dan mendatangkan tokoh. (HUMAS MIJ)